Wewenang , delegasi, desentralisasi

Makalah:manajemen
WEWENANG, DELEGASI, DAN DESENTRALISASI

D
I
S
U
S
U
N
                  Oleh :kelompok : 1

Nama :1. ELPI YUNITA SARI
Nim: 1530100003
      
Nama :2. RASYIDUN MUHAMMAD AKHYAR
   Nim :   1530100005

Nama :3.MUSLIM BUKHORI
Nim :   1530100013

FAK/ JURUSAN : FDIK/KPI
SEM : V(LIMA)

                          DOSEN PEMBIMBING :

                   HASBIH ANSORI HASIBUAN ,M.M.


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN  KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2017



                         KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Wewenang , Delegasi, dan Desentralisasi ”
Manfaat dan tujuan penulisan makalah ini tidak lain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah  MANAJEMEN  serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan dosen pembimbing.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang telah memberi dukungan dan juga kepada Dosen pembimbing HASBIH ANSORI HASIBUAN, M.M  yang telah membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis. Serta kepada seluruh  pihak yang telah memberi sumbangan saran dan yang membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini  masih banyak dijumpai kesalahan dan kekurangan dari berbagai sisi, baik dalam penggunaan bahasa, teknik penulisan dan cara penyajiannya. Untuk itu saran dan pendapat yang bermanfaat sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.


Padangsidimpuan, Desember  2017

Penulis











                                  DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................... i
Daftar Isi ......................................................ii

BAB I : Pendahuluan .................................1
a. Latar Belakang........................................ 1
b. Rumusan Masalah ....................................1
c. Tujuan Masalah ......................................1

BAB II : Pembahasan ...............................2
a. Pengertian dari wewenang,
kekuasaan,.. .................................... 2
b. Pengertian dari struktur Lini Staf, dan Fungsional .......................................4
c. Pengertian dari wewenang Lini, staf, dan Fungsional .................................................5
d. Delegasi wewenang .................................. 6
e. Pengertian dari sentralisasi dan desentralisasi ..............................................7

BAB II : PENUTUP .......................................9
a. Kesimpulan .............................................9
b. Saran .......................................................9

Daftar Pustaka ....................................10



                             BAB I
                    PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam suatu perusahaan sudah sering dijumpai yang namanya wewenang, delegasi, dan desentralisasi . Wewenang , delegasi, dan desentralisasi memang sangat dibutuhkan diperusahaan, jika seorang manajer diperusahaan atau organisasi dituntut kemampuannya untuk mengelolah perusahaan ataupun organisasi dengan baik agar tujuan dapat tercapai secara efektif. Untuk mewujudkannya diperlukan kemampuan dalam mendelegasikan wewenang perusahaan / organisasi tersebut memiliki koordinasi tersebut memiliki koordinasi yang baik antara wewenang, delegasi, dan desentralisasi.
Tentunya dalam mendelegasikan wewenang maupun desentralisasi kekuasaan, manajer harus memahami terlebih dahulu tentang konsep ataupun teori mengenai delegasi, wewenang, dan desentralisasi.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari wewenang,
kekuasaan ?
2. Apa pengertian dari struktur Lini , staf , dan Fungsional?
3. Apa pengertian dari wewenang Lini, staf dan Fungsional?
4. Apa pengertian dari Delegasi Wewenang?
5. Apa pengertian dari sentralisasi dan Desentralisasi?

C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari wewenang , kekuasaan, dan pengaruh.
2. Untuk mengetahui pengertian dari struktur lini dan staf
3. Untuk mengetahui pengertian dari wewenang lini, staf dan fungsional
4. Untuk mengetahui pengertian dari delegasi wewenang
5. Untuk mengetahui pengertian dari sentralisai dan desentralisasi


                                  BAB  II
                        PEMBAHASAN

A. Pengertian wewenang , kekuasaan dan pengaruh

1. Wewenang ( Authority)
Wewenang adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukkan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang yaitu :
a. Teori formal  ( pandangan klasik ) : wewenang adalah dianugrahkan. Wewenang ada karena seorang tebut diberi, dilimpahi atau diwarisi hal tersebut. Pangandangan ini menganggap bahawa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat.

b. Teori penerimaan ( acceptance theory of authority) : berpendapat bahwa wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan  ini menyatakan kunci dasar wewenang oleh yang dipengaruhi ( influencee) bukan yang mempengaruhi ( influencer). Jadi wewenang tergantung pada penerima ( receiver ) , yang memutuskan untuk menerima atau menolak.

2. Kekuasaan
Menurut sukanto kekuasaan  adalah  kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Meskipun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut.
Menurut amitai Etzioni “ seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku adalah hasil dari  kekuasaan posisi ( kedudukan atau jabatan) atau kekuasaan pribadi atau kombinasi keduanya.

a. Kekuasaan posisi ( position power) yaitu kekuasaan posisi akan semakin besar bila atasan telah mempercayai individu dan akan didapatkan dari wewenang formal suatu organisasi. Besarnya kekuasaan itu tergantung seberapa bersar wewenang didelegasikan kepada indidu yang menduduki posisi tersebut.

b. Kekuasan pribadi ( personal power ) didapatkan dari para pengikut dan didasarkan atas besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada seorang pemimpin.

Sumber –sumber kekuasaan Manajerial yaitu:

a. Kekuasaan balas jasa ( Reward Power) berasal dari jumlah balas jasa yang positif ( Uang perlindungan, perkembengan karier)  yang diberikan kepada pihak penerima untuk melakukan perintah atau persyaratan lainnya.

b. Kekuasaan paksaan ( coercive power) berdasarkan dari perkiraan yang dirasakan orang bahwa hukum ( dipecat, ditegur) akan diterima bila mereka tidak melaksanakan perintah pemimpin.

c. Kekuasaan sah ( Legitimate power) berkembang dari nilai- nilai intern yang mengemukakan bahwa seorang pemimpin mempunyai hak sah untuk mempengaruhi bawahan.

d. Kekuasaan pengendalian ( contorol of information power ) berasal dari pengetahuan dimana orang lain tidak mempunyai dan digunakan dengan pemberian atau penahanan informasi yang  dibutuhkan.

e. Kekuasaan panutan ( Referent power) identifikasi orang- orang dengan seorang pimpinan dan menjadikan pimpinan itu  sebagai panutan atau simbol.

f. Kekuasaan ahli ( expert power ) hasil dari keahlian atau ilmu pengetahuan seorang pemimpin dalam bidangnya, dimana pemimpin tersebut ingin mempengaruhi lain .

B. Struktur Lini , Staf , dan Fungsional

1. Struktur Lini
Organisasi lini yaitu semua organisasi mempunyai sejumlah funsi- fungsi dasar yang harus dilaksanakan . Contohnya : organisasi perusahaan biasanya mempunyai tiga fungsi dasar operasi , pemasaran atau penjualan dan keuangan . 

2. Struktur staf
Organisasi lini dan staf . staf merupakan individu atau kelompok dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran  dan pelayanan terhadap fungsi ini. Karyawan staf atau staf departemen tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama organisasi atau departemen. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi lini. Sedangkan lini mempunyai fungsi untuk bertanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan – tujuan perusahaan.

Ada dua tipe staf yaitu :
a. Staf pribadi ( personal staf ) yaitu dibentuk untuk memberikan sarana bantuan dan jasa kepada seorang  manajer ( individual). Saat pribadi kadang- kadang disebut sebagai “ asisten”

b. Staf spesialis memberikan sarana, konsultasi, bantuan dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi. Disebut staf spesialis karena fungsinya sempit dan membutuhkan keahlian khusus. Staf spesialis mencakup spesialis pembelian, spesialis hukum, pemeliharaan.

C. Wewenang Lini, Staf dan Fungsional
1. Wewenang Lini ( Line Authority)
Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan kebawahan melalui tingkatan organisasi.

2. Wewenang staf ( staff Authority)
Wewenang staff adalah hak yang dipunyai oleh satuan- satuan staff atau para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini. Wewenang staff ini dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer lini. Staff ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalaman, atau riset dan analisis yang diperlukan, termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengadilan.
Dalam pendapat lain wewenang staff lain adalah hak yang dipunyai oleh satuan – satuan staff atau para spesialis untuk mengarahkan, memberikan rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini. Ini tidak memberikan wewenang kepada anggota staff untuk memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu.

3. Wewenang staff  fungsional ( functional Staff  Authority)
Wewenang staff fungsional adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan–satuan lini. Bila limpahi wewenang fungsional oleh manajemen puncak , seorang staff spesialis mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai kegiatan fungsional dimana hal itu merupakan spesialis dari staff bersangkutan.
Wewenang fungsional dapat melanggar satuan – satuan pemerintah dan menyebabkan konflik organisasi. Adapun sumber konflik lini staff adalah meliputi :

a. Perbedaan umur dan pendidikan , orang staff biasanya lebih mudah dan lebih berpendidikan dari pada orang – orang staff sehinnga menimbulkan “generation gap”

b. Perbedaan tugas,  dimana orang lini lebih teknis dan generalis, sedangkan staff spesialis. Hal ini menimbulkan kejadian – kejadian sebagai berikut:
1) Karena staff sangat spesialis, mungkin menggunakan istilah – istilah dan bahasa yang tidak dipahami orang lini .
2) Orang lini mungkin mereka staff spesialis tidak sepenuhnya mengerti masalah – masalah lini dan menganggap saran mereka tidak diterapkan atau dikerjakan.

c. Perbedaan sikap , ini tercermin pada : orang staff cenderung memperluas wewewnangnya dan cenderung memberikan perintah – perintah kepada orang lini untuk membuktikan eksistensinya.

D. Delegasi Wewenang
         Delegasi adalah Pelimpahan dan       tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melakukan tugas tertentu . jadi delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengasi wewenang kebawah kepada orang – orang yang ,melapor kepadanya.
Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan yaitu :

1. Pendelegasian menentapkan dan memberitahukan tujuan dan tugas kepada bawahannya.

2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas.

3. Penerimaan delegasi , baik implisit atau eksplisit menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab.

4. Pendelegasian menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil- hasil yang dicapai

Alasan –alasan pendelegasian yaitu :

1. Pendelegasian memungkinkan manajer untuk mencapai hasil yang lebih baik dari  pada mereka menangani sendiri.

2. Delegasi kepada bawahan adalah proses yang diperlukan agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.

3. Delegasi memungkinkan manajer untuk memusatkan tenaganya untuk tugas – tugas prioritas yang lebih penting

4. Delegasi memungkinkan bawahan untuk berkembang dan dapat digunakan alat untuk belajar dari kesalahan

5. Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan tidak selalu memahami masalah yang lebih terinci. 

E. Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi. Sedangkan Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ketingkatan – tingkatan organisasi yang lebih rendah. Faktor penting lainnya yang menentukan efektifitas organisasi adalah derajat sentralisasi atau desentralisasi wewenang.

Faktor – faktor yang mempengaruhi derajat Desentralisasi penentuan derajat desentralisasi sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor sebagai berikut.

1. Filsafat manajemen , banyak manajer puncak yang sangat otokratik dan menginginkan pengawasan pusat yang kuat . ini dapat mempengaruhi kesediaan manajemen  untuk mendelegasikan wewenangnya.

2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi , organisasi tidak mungkin efisien bila semua wewenang pembuatan keputusan ada pada satu beberapa manajer puncak saja.

3. Strategi dan lingkungan organisasi, strategi dan organisasi akan mempengaruhi tipe pasar, lingkungan teknologi dan persaingan yang harus dihadapinya.

4. Peneyebaran geografis organisasi, pada umumnya semakin menyebar satu- satuan organisasi secara geografis , organisasi akan cendrung melakukan desentralisasi karena pembuatan keputusan akan lebih sesuai dengan kondisi lokal masing- masing.

5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif , organisasi yang kekurangan peralatan- peralatan efektif untuk melakukan pengawasan satu- satuan  tingkat bawah akan cendrung melakukan sentralisasi bila manajemen tidak dapat dengan mudah monitor pelaksanaan kerja bawahan.


                           BAB III
                          PENUTUP

A. Kesimpulan
Wewenang adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Dalam sebuah perusahaan atau organisasi tentu ada wewenang yang dimiliki oleh pemimpin atau manajer. Mereka mempunyai wewenang untuk mengatur dan menata bawahannya agar tujuan perusahaan atau organisasi tercapai.
Proses pelimpahan tugas atu wewenang dari atasan kepada bawahan disebut delegasi. Seorang manajer atau pemimpin yang pandai mendelegasikan wewenang atau tugasnya kepada bawahannya maka ia adalah manajer atu yang baik dan memudahkan perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya.
Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ketingkatan organisasi yang lebih rendah agar permasalahan yang paling kecil hingga paling besar didalam perusahaan atau organisasi dapat diselesaikan.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang wewenang, delegasi, dan desentralisasi yang cukup singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang wewenang, delegasi , dan desentralisasi dapat mendalaminya berbagai buku ataupun sumber yang berhubungan dengan manajemen.



                      DAFTAR  PUSTAKA

Handoko , Hani, manajemen, edisi-2 BPEE: Yokyakarta , 1998

Tisnawati Sule, Erni, kurniawan Saefullah, pengantar manajemen,  Prenada Media Group,2005



Komentar

  1. Assalamualaikum
    Langsung saja, pada makalah terdapat poin-poin dari faktor-faktor yang mempengaruhi derajat Desentralisasi, penentuan derajat desentralisasi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tsbt, coba pemakalah berikan contoh masing-masing poin poin tersebut, terimakasih. assalamu'alaikum

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum
    Langsung saja, pada makalah terdapat poin-poin dari faktor-faktor yang mempengaruhi derajat Desentralisasi penentuan derajat desentralisasi, nah coba pemakalah berikan contoh masing masing poin tersebut, terimakasih assalamu'alaikum

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum.
    Apakah wewengan mempergaruhi berjalannya suatu organisasi???

    BalasHapus

Posting Komentar